Laman

Minggu, 31 Mei 2009

Tiga Jalur Seorang Arsitek

Bersumber dari seorang teman, dikatakan bahwa jalur seorang arsitek dalam menempuh kariernya dapat dikategorikan menjadi 3 jalur:
1. Jalur arsitek murni --> jalur ini adalah jalur yang ditempuh seorang arsitek dengan bekerja sebagai konsultan arsitek. Dikatakan jalur murni karena pada jalur ini arsitek lebih dapat mengekspresikan karyanya lebih bebas. Bekerja sebagai konsultan menuntut ide-ide yang kreatif untuk dapat eksis. Dalam jalur ini arsitek lebih banyak belajar dan berani mengeluarkan ide-ide desain dalam karyanya. Seorang arsitek yang bekerja dalam jalur ini akan lebih memungkinkan untuk menjadi arsitek-arsitek terkenal seperti Andra Matin, Yori Antar, Sardjono Sani, dsb. Yah, bisa dikatakan menjadi artis dalam dunia arsitek.
Dilihat dari segi penghasilan, bekerja di sebuah konsultan seringkali lebih minim bila dibandingkan dengan jalur lain. Hal ini dikarenakan orang yang baru memasuki dunia ini lebih dianggap sebagai orang yang membutuhkan ilmu dari sekedar mencari penghasilan. Untuk bisa mandiri dalam jalur ini sebenarnya tidak membutuhkan modal besar (dari segi budget) tetapi membutuhkan pengalaman dan channel yang kuat untuk dapat eksis.
2. Jalur developer --> developer merupakan suatu bentuk entrepreneur dalam bidang arsitektur. Di dunia developer yang paling penting adalah menghasilkan profit setinggi mungkin. Misi developer adalah membangun dan menjual kembali property untuk menghasilkan profit. Arsitek yang bekerja pada developer cenderung terbatasi dalam kreasi dan ide-ide kreatif karena terbentur aturan-aturan developer. Aturan-aturan tersebut muncul karena property yang dibangun sebuah developer haruslah dapat menguntungkan. Sehingga ide-ide desain yang dibuat harus memikirkan anggaran yang dikeluarkan.
Fasilitas dan salary yang ditawarkan pada sebuah developer seringkali lebih menggiurkan, Bekerja pada sebuah developerpun tidak seberat pada konsultan.
Untuk dapat eksis pada dunia developer yang terpenting adalah menejemen yang bagus. Schedule-schedule dan pengeluaran perusahaan harus selalu diperhitungkan. Bagi seorang arsitek berada di jalur ini bisa jadi merupakan tempat yang nyaman, akan tetapi ilmu yang didapat lebih minim daripada jalur konsultan. Untuk dapat mandiri sebagai developer memerlukan menejemen yang kuat dan jiwa enterpreuner seseorang.
Developer yang sudah eksis di indonesia antara lain Agung Sedayu Group, Agung Podomoro, dan Ciputra.
3. Jalur kontraktor --> kontraktor bertugas mewujudkan gambar menjadi bangunan. Dunia ini sangat berhubungan dengan dunia lapangan. Arsitek yang berada dijalur ini lebih berkecimpung pada pengawasan lapangan sehingga pembangunan tidak melenceng dari gambar yang ada. Sehingga pengalaman desain - mendesain diatas kertas lebih minim, dan sebaliknya pengalaman bangun-membangun di lapangan akan lebih terasah.

Pada intinya, berada dijalur manapun bagi seorang arsitek sah- sah saja karena itu sebuah pilihan. Berada di sebuah jalur konsultan bagi seseorang belum tentu lebih baik bagi orang lain. Yang terpenting adalah dimana kita bisa bahagia, disitulah kita sebaiknya tinggal.
Anyway, Whatever your choise is the best for u..